Selasa, 21 April 2015

Hai Pria Berkoko Putih, Sungguh Aku Sakit

Pandanganku sayu, langkah ku berat..
Ingin kupejamkan sejenak rasanya..
Tapi air mata mendesak keluar tak tertahan..

Aku merasakan lelah yg teramat sangat..
Seperti baru saja berjalan jauh tanpa berhenti..

Kakiku lemas, seperti tak bertulang..
Saat kau ucap kalimat yang hampir tak ingin kudengar..

Memang terlalu jauh perjalanan kita..
Hingga membawa hatiku jatuh terlalu dalam..

Salahku yg membiarkan perasaan ini ada..
Salahku yg mengijinkanmu masuk dan membawa pergi jauh hatiku..
Dan setelah hatiku terbang tinggi mendekati awan..
Kau jatuhkan, kau pecahkan harapan yg selama ini kutanam..

Sakit sekali rasanya, akhi :'(
Sungguh aku sakit..

Dari awal aku tlah meragu, mengapa harus dirimu..
Mengapa tidak dari awal kau lepaskan aku..
Sebelum hati ini terbang begitu tinggi..
Sebelum harapan ini kutanam begitu dalam..
Sebelum impian tentangmu mengganggu setiap tidurku..
Mengapa??

Apa kau lupa aku baru saja sembuh dari lukaku yg dulu..
Sungguh baik hati sekali kamu menyembuhkan lukaku itu, menutupnya rapat..
Dan sungguh baik hati sekali kamu membuka lagi sayatan yg baru..
Membuka lagi luka lama dan lebih lebar..
Membiarkan aku mencari penawarnya entah kemana..
Membiarkan aku merasakan sakitnya sendiri..

Kau bilang kau rasakan juga perihku?
Perih dibagian mana?
Bukankah hatimu lebih tenang sekarang..
Akhirnya kau gunakan juga pisau yg selama ini hanya kau genggam saja..

Trimakasih kau telah jatuhkan airmata ku tepat saat baru aku membuka mata..
Entah akan kemana aku setelah ini..

Terimakasih,
Untuk luka yg kau beri..

1 komentar: